on Selasa, Agustus 05, 2008 Label: posted by Saikhu Baghowi

Memperingati 10 tahun bergulirnya reformasi di Indonesia, MetroTV menayangkan edisi khusus untuk acara talkshow mingguan mereka, Today's Dialog, yang diberi tajuk Meretas Jalan Reformasi. Edisi ini disiarkan dalam dua seri, yang pertama pada Selasa (1/1/08) pukul 22.05.

Saya senang karena ada tokoh idola saya Amien Rais. Tapi, secara keseluruhan acara itu memang menyenangkan. Isi obrolannya sih, tentu sudah cukup bisa diduga --banyak pernyataan-pernyataan klise dan normatif. Tapi, apa kita bisa berharap lebih dari itu, dari sebuah talkshow televisi yang menghadirkan misalnya Wapres Jusuf Kalla dan mantan Panglima TNI Wiranto, sebagai narasumber? Bagi saya, kelebihan acara yang berlabel edisi khusus ini memang bukan pada "materinya" melainkan pada "ambiance" yang berhasil dimunculkannya.

Selain 3 nama yang sudah saya sebut di atas sebagai pembicara, MetroTV juga mengundang begitu banyak tokoh sebagai peserta. Senang melihat kembali Budiman Soedjatmiko yang makin ganteng dan modis saja (hehehe). Rama Pratama yang dulu di masa "pergolakan" adalah ketua senat UI kini telah menjadi anggota DPR dan menikmati berbagai fasilitas yang serba enak itu. Seorang tokoh muda pengamat hukum, Denny Indrayana datang jauh dari Yogyakarta dan berbicara dengan kritis.

Wiranto tiba-tiba tampak begitu bijak dan dalam setiap pernyataannya selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya pahlawan dalam konteks sejarah reformasi. Namun, ia bisa memberi sentuhan humor pada acara itu ketika tiba-tiba menyebut kata "hati nurani" yang bisa dimaknai sebagai promosi terselubung untuk partai yang didirikannya. Jusuf Kalla mementahkan hampir semua pernyataan orang lain dengan satu-dua kalimat bantahan khas seorang penguasa, namun bisa melucu juga dengan menyambut "curhat colongan" Wiranto tadi dengan mengatakan, "Hati nurani harus dibarengi dengan berkarya."

Amien Rais seperti biasa, blak-blakan dan tangkas, tak mau kalah menyahut, "Punya hati nurani dan berkarya percuma saja kalau tidak memperhatikan amanat rakyat."

Sayang, ada satu anggota DPR, dari partai Islam, yang terlalu serius dan garing dengan mempersoalkan, apakah Amrozi dan kawan-kawan bisa dipercaya sebagai pembuat bom, atau Amerika ada di balik itu?

Untunglah, pemandu acara Najwa Shihab dengan bagus sekali telah membawakan acara itu, membuat yang garing-garing jadi "basah" dan sindiran-sindirannya yang halus sangat mengena. Berkat kesiapan dan kesigapannya, Today's Dialog edisi khusus kali ini menjadi sebuah talkshow yang menghibur, tidak bertele-tele dan asik ditonton. Tapi, lebih penting dari semua itu: acara tersebut telah berhasil menjadi gambaran betapa setelah 10 tahun, sebagian besar dari reformasi kita hanyalah sebuah ironi.

Edisi ke-2 acara ini akan ditayangkan Rabu (2/1/08) pada jam yang sama, dengan fokus pembicaraan pada isu-isu ekonomi.

review dari blog http://rumputeki.multiply.com/reviews/item/32

0 komentar: